Buku solo saya yang kedua ini diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Buku Kuliah Jurusan Apa ? Jurusan Teknik Lingkungan,  ini menjadi bagian seri pengenalan jurusan di perguruan tinggi. Dikarenakan latar belakang pendidikan saya teknik lingkungan dan pekerjaan formal saya masih berhubungan dengan teknik lingkungan, maka isi buku ini bukanlah informasi yang bersifat teoritis saja. Siswa SMA atau sederajat akan mendapatkan banyak informasi mengenai teknik lingkungan dengan bahasa yang tidak sulit.

Baca juga buku solo pertama saya : Food Combining Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah

Buku kedua, mengenal Jurusan Teknik Lingkungan

Buku Kuliah Jurusan Apa ? Jurusan Teknik Lingkungan mengenalkan apa itu jurusan teknik lingkungan, apa saja materi kuliahnya,  perguruan tinggi mana saja yang memiliki jurusan teknik lingkungan, prospek kerja setelah lulus kuliah, dan profil beberapa alumni dari berbagai perguruan tinggi dengan latar belakang pendidikan teknik lingkungan.

Dengan membaca buku ini, siswa SMA atau orang tua siswa akan mendapatkan informasi yang cukup lengkap sehingga ketika memilih teknik lingkungan sebagai jurusan yang dituju, maka tidak ada lagi istilah membeli kucing dalam karung.

Informasi lengkap mengenai jurusan yang akan ditempuh di perguruan tinggi menjadi pondasi penting untuk sukses kuliah nantinya.

Buku ini berguna bukan hanya untuk siswa SMA dan orang tua siswa, tetapi juga untuk guru, mahasiswa, atau masyarakat yang tertarik dengan pendidikan dan lingkungan hidup.

Sambutan Rektor ITS Di Buku Ini

Yang tidak kalah penting adalah sambutan rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana, MScES, PhD
Professor bidang Teknik Lingkungan dan Rektor ITS Surabaya.

" Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur saya ikut menyambut kehadiran  buku Kuliah Jurusan Apa ? Jurusan Teknik Lingkungan  karya tulis dari Sdri. Widyanti Yuliandari (yang juga dulu menjadi mahasiswa saya) sungguh patut mendapat acungan jempol karena pertama, penulisan dengan tema memperkenalkan sebuah jurusan tentu bukanlah hal yang mudah dan keduanya, penulisan ini dilakukan bukan oleh seorang dosen atau staf pengajar aktif di Perguruan Tinggi tetapi oleh seorang praktisi yang juga aparat pemerintah. 

Ini sungguh luar biasa, apalagi ditulis dengan gaya bahasa yang akrab dan tidak rumit ala akademisi sehingga diharapkan mampu dipahami secara mudah, terutama para calon mahasiswa yang sedang berupaya untuk mencari tahu apa dan bagaimana kiprah dan potensi karir dari sebuah jurusan, terutama Jurusan Teknik Lingkungan yang menjadi topik bahasan.

Disiplin ilmu Teknik Lingkungan awalnya lahir dengan dua nama yang berbeda, yaitu Teknik Kesehatan Masyarakat (Public Health Engineering) dan Teknik Penyehatan (Sanitary Enfineering). Semua ini tergantung pada negara mana dan fakultas apa yang menaungi pendiriannya. Untuk opsi yang pertama, yaitu Public Health Engineering, banyak digunakan oleh universitas di Amerika karena yang berinisiatif mendirikan jurusan tersebut adalah dari Fakultas Kedoteran atau Teknik Kimia. Namun di Eropa atau sebagian di Amerika sendiri, opsi kedua yaitu Sanitary Engineering lebih menjadi pilihan nama apabila didirikan oleh fakultas Teknik Sipil. 

Mengapa demikian ? Karena memang ada perbedaan orientasi dalam meramu kompetensi keilmuan yang jadi tujuannya. Teknik Kesehatan Masyarakat lebih menekankan pada upaya-upaya dalam menekan penyebaran vektor penyakit dari manusia maupun lingkungan melalui perubahan perilaku (apabila di bawah Fakultas Kedokteran) atau pada proses (apabila di bawah Fakultas Teknik Kimia). Sedangkan untuk Teknik Penyehatan pada Fakultas Teknik Sipil, hampir sama dengan orientasi kompetensi pada Fakultas Teknik Kimia, yaitu berorientasi pada perencanaan (design and Planning) infrastruktur fisik untuk mencegah penyebaran vektor penyakit, yang pada saat itu masih terbatas pada bagaimana perencanaan sistem dan bangunan pengolahan air minum harus dilakukan.

Disiplin Teknik Lingkungan berbeda dengan Ilmu Lingkungan, sebab walaupun keduanya membahas hal yang sama, yaitu masalah lingkungan. Perbedaannya terletak pada tujuan kompetensi yang diusung. Teknik Lingkunga menitikberatkan pada kemampuan mendesain atau dalam bahasa lainnya, merekayasa suatu sistem dengan penyediaan infrastruktur agar pembangunan fisik bisa tetap berlangsung dengan dampak lingkungan yang sekecil mungkin. Sementara Ilmu Lingkungan lebih menfokuskan pada pemahaman terhadap proses dan sistem yang berlaku di alam sebagai sebuah ekosistem dan bagaimana metoda untuk.menjaga kesetimbangannya. Jadi yang pertama lebih mengarah dalam suatu kajian teknologi sementara yang kedua lebih kearah sains.

Memang Teknik Lingkungan sendiri lahir karena adanya kesadaran yang semakin meningkat karena terjadinya dampak terhadap lingkungan, maupun langsung terhadap kesehatan manusia akibat proses pembangunan fisik yang dilakukan sebuah kota atau bahkan negara. Berbagai persoalan lingkungan akibat adanya pencemaran, baik terhadap media perairan, tanah maupun udara disertai dengan tingkat kesehatan masyarakat yang semakin terganggu akibat berbagai penyakit yang timbul dari air, tanah maupun udara yang tercemar, membuat para akademisi melakukan upaya penelitian untuk mengatasi masalah- masalah tersebut. 

Timbulnya berbagai inisiatif penelitian ini menghasilkan karya desain rekayasa untuk dapat digunakan sebagai alat untuk mengurangi dampak lingkungan maupin kesehatan manusia, terutama dengan cara memutus mata rantai penyebaran vektor penyakit melalui bangunan-bangunan oenyedia air minum yang higienis, pengolahan air limbah yang tercemar, pengelolaan sampah serta pengenadalian pencemaran udara dari berbagai aktivitas.

Ada tiga hal yang menjadi perhatian utama agar sistem sanitasi dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik sehingga mampu menjamin kesehatan masyarakat. Ketiga hal tersebut adalah menyangkut ketersediaan air minum yang mencukupi, keterolahan air limbah serta kebiasaan masyarakar yang higienis. Ketiga hal inilah yang menjadi dasar dalam proses pendidikan dalam Jurusan Teknik Lingkungan. Keberhasilan aspek desain secara teknis belum menjamin bahwa sistem sanitasi akan berjalan dengan baik, sebab semuanya itu juga yergantung pada kebiasaan atau perilaku masyarakat penggunanya. Karena itu, ilmu yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan, terutama yang menyangkut dengan partisipasi dan pemberdayaan msyarakat juga dipelajari dalam jurusan ini.

Bahkan dalam perkembangannya kemudian, karena masalah lingkungan tidak yerbatas pada media air, tetapi juga media tanah dan udara, maka hal-hal yang berkaitan dengan rekayasa upaya perlindungan media yeraebut juga dipelajari. Untuk tanah, bahkan ilmu yang berkaitan dengan bagaiamana cara memulihkannya (remediasi) juga diberikan. Sementara di bidang oencemaran udara, mendesain alat untuk mengurangi emisi gas buang serta bagaimana memonitor kualitas udara ambien juga dipelajari. 

Pendeknya,seorang sarjana Teknik Lingkungan akan merasa tertantang untuk mendesain bangunan atau peralatan yang dapat digunakan untuk mengolah dan mengurangi dampak pencemaran suatu sumber dengan ilmu teknologi yang dikuasainya.

Dalan kaitan dengan indutri, seorang sarjana Teknik juga belajar bagaimana sistem manajemen untuk mengelola lingkungannya dengan berbagai oendekatan yang berlaku secara nasional (AMDAL) maupun internasional (ISO 14000 series). Hal-hal yang menyangkut K3 juga dipelajari sebagai bekal oengetahuan agar para lulusannya siap berkontribusi dalam aktivitas industri.

Dengan berbagai tantangan permasalahan dan dampak yang akan selalu timbul dalam setuap aktivitas pembangunan yang dilakukan dibidang apapun (pemerintahan, permukiman maupun industri), maka keberadaan ahli Teknik Lingkungan menjadi keharusan untuk menjamin bahwa proses pembangunan berjalan secara berkelanjutan. Sebab pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek lingkungan ibarat seperti perahu yang sedang berlayar sambil melubangi perahunya sendiri. Secara perlahan, ini akan mengakumulasi masalah yang pada akhirnya akan menenggelamkan semua penumpang yang ada di dalamnya.

Mudah- mudahan buku ini akan menjadi pemberi inspirasi bagi setiap orang, khususnya para calon mahasiswa untuk turut menjadi penyelamat lingkungan dan pembangunan melalui keikutsertaannya sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan, membangun prasarana sanitasi dan lingkungan di Indonesia agar pembangunan menjadi berkelanjutan. Semoga  "